Rindu dan Kepergian
![Image](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsUdaKgJssQYnD2gtYAnGEMnsEC2sPdjJ1eWff6fNtZgXGMZSD7PuYaYHp3m-FGNZL2MTwm5zvR3RXNE7lVAO7oirb9LPxTOSZ3K8bREHTGXZx9_NgUErL9xyyBLiq7fFDF5dNSOnq1F-AXB4BkmqBFJOTSroKDc4q0qvf4jGiFtp4Ktl9j7yTqDdHbg/w144-h201/IMG20220923175952.jpg)
Gelombang Sisipan gelak tawa pada sebuah lingkaran cerita Sesekali rata namun lebih sering miring, tuang terus arak perdamaian itu!! Masih terlalu cepat untuk berkata Larut Meski gejolak lautan terasa sangat pekat dipuncak Kehangatan ini berhasil menyamarkan dingin malam Pada sebuah Tujuan, Lingkaran itu dimulai Pada sebuah Tujuan, Arak Perdamaian itu berputar Pada sebuah Tujuan, Kehangatan malam ini mengalahkan Gelombang Tenang Saja Sabar Saja Jarak hanyalah Awan Waktu hanyalah Kabut Seperti halnya sinar rembulan menembus lembut Seperti itulah rinduku siap menyambut Lalu ketika Erangan suara jangkrik perlahan nyaring mengiring berlalunya gerimis malam, Bukankah terlalu cepat musim ini untuk memulai Pesta? Tidakkah butiran embun malam dipenghujung rerumputan itu sejuk adanya? Tidak, Rindu itu lebih dari sekedar sejuk Rindu itu Kejam Kejam menyayat perlahan untuk perih dalam dekapan Kejam untuk kepala yang tertunduk pada hati tengadah Kejam yang mengharuskan lautan menjadi pemisah untuk...