Jemari Pena Si Penggiat
Dia adalah si penggiat
Mengepal rapat tiap jemari, menyamar tiap luka jari adalah makanannya setiap hari.
Senyum tipis membungkus rapi kertak giginya menahan luka takdir yang sangat tajam kebawah.
Dia mendongak bukan untuk mengeluh.
Dia menatap bukan untuk merintih.
Sekali lagi dia tidak pernah meragukan skenario epic dari Naskah cerita Sutradara.
Dia sadar penuh bahwa pemeran utama terpilih dari berbagai seleksi.
Dia adalah si penggiat
Menapak setiap langkah sendirian adalah sebuah keharusan.
Tulang yang lebih kuat dia jadikan anugerah istimewa.
Kepergian dari sosok panutan hidupnya memaksa dewasa hadir lebih cepat dari seharusnya.
Tertatih dan terjatuh tanpa lengan kokoh yang menopang.
Sekali lagi dia membiasakan diri dengan itu.
Dia adalah si penggiat
Yang memaknai takdir dengan kacamata berbeda
Segalanya memang telah ditentukan sang Khalik langit dan bumi
Namun jelas bahwa Sang Sabda memberi kehendak bebas
Bebas memilih dan menentukan ingin menjadi seperti apa pada akhir cerita
Sekali lagi dia memilih bersinar..
Dia hanyalah seorang penggiat...
🙏🙏💔
ReplyDeleteKeep do it!!😊
ReplyDelete