Rindu dan Kepergian
Gelombang
Sisipan gelak tawa pada sebuah lingkaran cerita
Sesekali rata namun lebih sering miring, tuang terus arak perdamaian itu!!
Masih terlalu cepat untuk berkata Larut
Meski gejolak lautan terasa sangat pekat dipuncak
Kehangatan ini berhasil menyamarkan dingin malam
Pada sebuah Tujuan, Lingkaran itu dimulai
Pada sebuah Tujuan, Arak Perdamaian itu berputar
Pada sebuah Tujuan, Kehangatan malam ini mengalahkan Gelombang
Tenang Saja
Sabar Saja
Jarak hanyalah Awan
Waktu hanyalah Kabut
Seperti halnya sinar rembulan menembus lembut
Seperti itulah rinduku siap menyambut
Lalu ketika Erangan suara jangkrik perlahan nyaring mengiring berlalunya gerimis malam,
Bukankah terlalu cepat musim ini untuk memulai Pesta?
Tidakkah butiran embun malam dipenghujung rerumputan itu sejuk adanya?
Tidak,
Rindu itu lebih dari sekedar sejuk
Rindu itu Kejam
Kejam menyayat perlahan untuk perih dalam dekapan
Kejam untuk kepala yang tertunduk pada hati tengadah
Kejam yang mengharuskan lautan menjadi pemisah untuk hati yang berlogika
Tapak ini mungkin telah salah melangkah bersama
Namun waktu menjadikan hati kuat tak terkalahkan
Mari pergi.
Kali ini jangan sisakan apapun
Kali ini jangan sesali sedikitpun
Mari pergi
Berdamai dengan Waktu
23 September 2022
Jo
Comments
Post a Comment